Beliau adalah seorang hafizh dan faqih dalam madzhab
Syafi’i yang telah menghasilkan banyak karya yang hingga saat ini masih dikaji
di dunia Islam. Beliau memberi pengertian bid’ah sebagai berikut:
هِيَ إِحْدَاثُ مَالَمْ يَكُنْ فِيْ عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya: “Bid’ah adalah mengerjakan sesuatu yang baru yang
belum pernah ada pada masa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam.” [1]
Selain memberikan pengertian bid’ah, beliau pun menjelaskan
bahwa bid’ah itu terbagi ke dalam dua bagian. Beliau berkata:
هِيَ أَيِ الْبِدْعَةُ مُنْقَسِمَةٌُ إِلَى حَسَنَةٍِ
وَقَبِيْحَةٍِ
Artinya: “Bid’ah terbagi menjadi dua: bid’ah hasanah
(baik) dan bid’ah qabihah (buruk).”[2]
Wallahu a’lam
0 comments:
Post a Comment