Saturday, June 27, 2020

Published June 27, 2020 by with 0 comment

Tawakkal, Niat dan Keikhlasan

Di antara hal yang menyelamatkan adalah tawakkal kepada Allah, yaitu hanya bertumpu (berpasrah diri) kepada Allah dalam segala hal. Allah Swt berfirman:
 
وَعَلَى اللهِ فَتَوَكَّلُوْا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِيْنَ

"Dan bertawakkallah kalian kepada Allah jika kalian beriman." (QS. al-Maidah [5]: 23)
 
Mengambil langkah-langkah ikhtiar adalah wajib hukumnya, seperti berobat, dan hal itu tidak bertentangan dengan tawakkal. Akan tetapi, seorang mukmin harus berikhtiar dan bertumpu juga kepada Allah Swt yang menentukan ikhtiar tersebut.
 
Rasulullah Saw bersabda terhadap orang yang melepaskan ontanya tanpa diikat sambil berkata, "Aku bertawakkal kepada Allah." Maka Rasulullah Saw bersabda kepada orang itu:
 
اعْقِلْهَا وَتَوَكَّلْ
 
"Ikatlah onta itu, lalu bertawakkallah." (HR at-Tirmidzi)
 
Termasuk hal yang menyelamatkan adalah niat yang benar dan ikhlas karena Allah dalam segala amal perbuatan. Dalam hal ini cukuplah sabda Nabi Saw berikut ini:
 
"Sesungguhnya amal (perbuatan) itu tergantung dengan niatnya, dan sesungguhnya ia akan mendapatkan sesuatu (sesuai apa) yang diniatkannya, barangsiapa hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya untuk memperoleh dunia atau seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya pun sesuai dengan apa yang diniatkannya." (HR Bukhari dan Muslim)
 
Disarikan dari kitab 'Ajalah as-Sibaq ila Makarim al-Akhlaq karya al-Habib Muhammad ibn Abdullah al-Haddar
      edit

0 comments:

Post a Comment