Tuesday, August 25, 2020

Published August 25, 2020 by with 0 comment

Akal dan Hawa Nafsu

Dalam sebuah ungkapan dikatakan:

طُوْبَى لِمَنْ كَانَ عَقْلُهُ أَمِيْرًا وَهَوَاهُ أَسِيْرًا، وَوَيْلٌ لِمَنْ كَانَ هَوَاهُ أَمِيْرًا وَعَقْلُهُ أَسِيْرًا

"Berbahagialah orang yang selalu di bawah bimbingan akalnya, sedangkan hawa nafsunya berada dalam kendalinya. Dan celakalah orang yang selalu di bawah bimbingan hawa nafsunya, sedangkan akalnya diam tak mampu berbuat apa-apa."

Yang dimaksud orang yang mengutamakan akal daripada hawan nafsunya adalah orang yang selalu mengutamakan kehendak akalnya yang lurus. Sedangkan hawa nafsu yang selalu mengarahkannya untuk berbuat yang bertentangan dengan syara' diam terkendali. Sungguh berbahagia orang yag hidupnya seperti itu.

Namun sebaliknya, benar-benar celaka orang yang dikendalikan oleh hawa nafsunya. Sementara akalnya sama sekali tak bisa difungsikan untuk bertafakur kepada Allah Ta'ala. Akalnya terkekang, sedangkan hawa nafsunya menjadi penguasa atas dirinya. 

Wallahu 'alam
      edit

0 comments:

Post a Comment