Sunday, October 25, 2020

Published October 25, 2020 by with 0 comment

Ringkasan Tafsir QS. Al-Baqarah Ayat 87

Allah Swt. berfirman:

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوْسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ، وَآتَيْنَا عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوْحِ الْقُدُسِ، أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُوْلٌ بِمَا لَا تَهْوَى أَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيْقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيْقًا تَقْتُلُوْنَ (٨٧)

Dan sungguh, Kami telah memberikan Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami susulkan setelahnya dengan rasul-rasul, dan Kami telah memberikan kepada Isa putra Maryam bukti-bukti kebenaran serta Kami memperkuat dia dengan Ruh al-Qudus (Jibril). Mengapa setiap rasul yang datang kepadamu (membawa) sesuatu (pelajaran) yang tidak kamu inginkan, kamu menyombongkan diri, lalu sebagian kamu dustakan dan sebagian kamu bunuh? (87)

  • Tafsir Ath-Thabari

Allah telah mengutus Nabi Musa a.s. dengan membawa kitab Taurat, diikuti oleh rasul-rasul lainnya yang menyeru Bani Israil untuk menegakkan, mengamalkan, dan mendakwahkan isi Taurat. Setelah itu Allah mengutus Nabi Isa a.s. dengan bukti-bukti yang membenarkan kenabiannya, seperti menghidupkan orang mati, menyembuhkan penderita kusta, dan berbagai mukjizat lainnya. 

Allah juga telah menguatkan dan menolong Nabi Isa a.s. dengan Ruh al-Qudus. Para ahli ta'wil berbeda pendapat mengenai makna Ruh al-Qudus ini. Menurut al-Dhahak, al-Rabi', dan ath-Thabari yang dimaksud Ruh al-Qudus adalah Malaikat Jibril. Adapun menurut Ibnu Zaid yang dimaksud Ruh al-Qudus adalah kitab Injil. Sedangkan menurut Ibnu Abbas yang dimaksud Ruh al-Qudus adalah ruh yang digunakan Nabi Isa a.s. ketika ia menghidupkan orang yang sudah mati. 

Ayat ini menjelaskan bahwa sungguh telah banyak rasul yang Allah Swt. kirimkan kepada Bani Israil. Allah mengutus Nabi Musa a.s. dengan membawa Taurat dan mengirimkan setelahnya para nabi dan rasul lainnya yang datang silih berganti membawa peringatan kepada Bani Israil. Setelah itu Allah pun mengirimkan Nabi Isa a.s. dengan membawa berbagai mukjizat sebagai bukti nyata kenabiannya. Namun, Bani Israil tetap bersikap sombong terhadap para nabi dan rasul yang Allah utus itu. Sebagian dari para nabi dan rasul itu mereka dustakan dan sebagian lagi mereka bunuh.

 Rujukan: Tafsir Ath-Thabari, Jilid II, 2001: 219-226. 
      edit

0 comments:

Post a Comment