وَأَنْشَدَ
الشَّيْخُ الْإِمَامُ الْأَجَلُّ بُرْهَانُ الدِّيْنِ صَاحِبُ الْهِدَايَةِ شِعْرًا
لِبَعْضِهِمْ:
Syaikh al-Imam yang agung Burhanuddin penulis kitab al-Hidayah membawakan bait syair gubahan salah seorang ulama:
فَـَسادٌ كَـبِيْرٌ عَـالِمٌ مُـتَهَتِّـكٌ ٭ وَأَكْـبَرُ مِنْهُ جَاهِلٌ مُتَنَسِّكٌ
هُمَا فِتْنَةٌ
فِى الْعَالَمِيْنَ عَظِيْمَةٌ ٭ لِمَنْ بِهِمَا فِى دِيْنِهِ يَتَمَسَّكُ
Merupakan kerusakan yang parah seorang alim yang lancang * Dan yang lebih parah darinya orang bodoh yang pura-pura rajin ibadah
Keduanya fitnah
yang besar di alam semesta * Bagi orang yang berpedoman pada keduanya dalam
urusan agama
وَيَنْوِى بِهِ الشُّكْرَ عَلَى نِعْمَةِ الْعَقْلِ وَصِحَّةِ الْبَدَنِ، وَلاَ يَنْوِى بِهِ إِقْبَالَ النَّاسِ اِلَيْهِ، وَلاَ اسْتِجْلاَبَ حُطَامِ الدُّنْيَا وَالْكَرَامَةَ عِنْدَ السُّلْطَانِ وَغَيْرِهِ
Seorang murid berniat dalam menuntut ilmu untuk mensyukuri nikmat akal dan tubuh yang sehat, bukan berniat dengannya untuk mendapatkan perhatian orang lain atau memperkaya diri dengan materi duniawi atau untuk memperoleh kemuliaan di hadapan penguasa, atau yang lainnya.
وَقَالَ مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنُ رَحِمَهُ اللهُ: لَوْ كَانَ النَّاسُ كُلُّهُمْ عَبِيْدِىْ، لَأَعْتَقْتُهُمْ وَتَبَرَّأْتُ عَنْ وَلَائِهِمْ
Muhammad bin al-Hasan rahimahullah berkata: “Andaikan seluruh manusia menjadi budakku, pasti akan aku bebaskan mereka dan aku akan melepas seluruh hak wala’ (warisan dari budak) mereka.”
مَنْ وَجَدَ لَذَّةَ الْعِلْمِ وَالْعَمَلِ بِهِ قَلَّمَا يَرْغَبُ فِيْمَا عِنْدَ النَّاسِ
Hal ini disebabkan orang yang dapat merasakan lezatnya ilmu dan nikmatnya mengamalkan ilmu jarang sekali menginginkan apa yang dimiliki orang lain.
0 comments:
Post a Comment