Saturday, August 31, 2019

Published August 31, 2019 by with 0 comment

Takwa Sarana untuk Mendapatkan Rezeki yang Berkah (Bagian Ketiga)

3. Firman Allah dalam QS. ath-Thalaq [65]: 4

وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا (٤)

“…Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.”

Jika Anda taat kepada Allah dengan sebenar-benarnya, menjalankan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi segala larangan-Nya dalam seluruh dimensinya, maka Allah berjanji akan memudahkan segala urusan Anda. Urusan yang dimaksud di sini adalah seluruh urusan, baik duniawi maupun ukhrawi, materi maupun nonmateri, pribadi maupun kemasyarakatan, dan sebagainya. Pendek kata, apa pun yang menjadi urusan Anda akan dimudahkan Allah, dengan syarat Anda bertakwa kepada-Nya.

4. Firman Allah dalam QS. al-A’raf [7]: 96

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (٩٦)

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”

Ayat ini menjelaskan janji Allah untuk penduduk negeri, di mana pun mereka berada di bumi ini, jika mereka beriman dan bertakwa kepada Allah, maka Allah akan membukakan pintu-pintu keberkahan dari seluruh penjuru langit dan bumi. Negeri yang dimaksud tentunya tidak terbatas sebuah wilayah negara yang luas. Lingkup yang lebih kecil dari itu pun, jika para penghuninya bertakwa kepada Allah, niscaya pintu-pintu keberkahan akan dibukakan Allah untuk mereka.

Ketika menjelaskan makna kalimat “pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi”, Ibnu Abbas ra berkata, “Yakni, Allah akan menganugerahkan kebaikan-kebaikan dan berbagai kemudahan bagi mereka dari segala penjuru.”

Lalu, apa makna berkah yang ada dalam ayat tersebut?

Sebagian ulama berkata bahwa yang dimaksud berkah dalam ayat di atas adalah suatu kebaikan yang diberikan Allah secara terus menerus pada makhluk yang dikehendaki-Nya dan menghendaki-Nya. Syaikh Ibnu ‘Asyur berkata, “Berkah artinya kebaikan yang tidak membawa keburukan di dunia muapun di akhirat. Dan, itulah nikmat yang sebaik-baiknya.”

Ada pula yang menuturkan kata ‘berkah’ pada ayat di atas menggunakan bentuk jamak, sehingga maknanya menunjukkan keberkahan Allah yang sangat banyak, yang tersebar di seluruh penjuru langit dan bumi, di alam dunia maupun alam akhirat, sehingga tak ada satu pun makhluk yang mampu menghitung ataupun memperkirakannya.

Yang lain mengatakan bahwa yang dimaksud berkah dari langit ada dua macam: yang berifat lahir dan yang bersifat batin. Berkah dari langit yang bersifat lahir adalah hujan, salju, dan embun. Sedangkan yang bersifat batin adalah cahaya Allah yang tak sedetik pun berhenti menyinari jasmani dan ruhani orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada-Nya, sehingga mereka menjalani kehidupan ini dengan damai, tenteram, aman, dan bahagia.

Ada pun yang dimaksud dengan berkah dari bumi adalah segala macam kekayaan yang telah disebarkan Allah di permukaan bumi ini, termasuk di dalamnya yang tersembunyi nun jauh di perut bumi, yang bisa dikelola dan dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan di dunia ini, dan dijadikan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt demi menggapai kebahagiaan hidup di akhirat.
      edit

0 comments:

Post a Comment