Kewajiban yang pertama kali bagi setiap orang mukallaf adalah mengenal Allah, yang Menciptakannya dari tidak ada menjadi ada. Ia diciptakan oleh-Nya semata-mata untuk beribadah. Mengenal pada mulanya memerlukan mengetahui yang disembah, yakni mengetahui Dzat, sifat dan perbuatan-Nya menurut cara yang terpuji.
Allah Subhanahu wata'ala berfirman:
وَمَا
خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ (٥٦)
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat [51]: 56)
Dua Cara Mengenal Allah
Pertama, dengan cara mendengar dan mengutip. Artinya mendengar apa yang telah diberitakan oleh Allah Subhanahu wata'ala tentang nama-nama-Nya yang mulia dan sifat-sifat-Nya yang sempurna di dalam kitab-kitab suci-Nya dan melalui lisan-lisan para rasul-Nya.
Dia berfirman:
هُوَ
اللهُ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ
الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ (٢٢) هُوَ اللهُ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ
الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلاَمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ
الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ (٢٣) هُوَ اللهُ
الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ
مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ (٢٤)
"Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia,
Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang (22). Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia,
Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan,
Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki
segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan (23).Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang
Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih
kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana( 24)". (QS. Al-Hasyr [59]: 22-24)
Di dalam hadits disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ
لِلَّهِ تِسْعَةٌ وَتِسْعِيْنَ اِسْمًا، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
"Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan asma, barangsiapa menghafal semuanya akan dimasukkan ke dalam surga...(lalu Nabi menyebutkan sembilan puluh sembilan asmaaul husna)."
Kedua, dengan akal. Maksunya memfungsikan akal pikiran untuk merenungkan tentang alam raya (makhluk) ini dan mengambil pelajaran dari semua kejadian, kemudian menjadikan semua itu sebagai dalil atau bukti Yang Maha Menciptakannya, yang tiada lain adalah Allah, tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang.
Allah Subhanahu wata'ala berfirman:
إِنَّ
فِيْ خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ
وَالْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا
أَنْزَلَ اللهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ
مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيْفِ الرِّيَاحِ
وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ
يَعْقِلُوْنَ (١٦٤)
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut
membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari
langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati
(kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan
pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi;
sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum
yang memikirkan." (QS. Al-Baqarah [2]: 164)
Wallahu a'alam
0 comments:
Post a Comment