أَتَأْمُرُوْنَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُوْنَ الْكِتَابَ، أَفَلاَ تَعْقِلُوْنَ (٤٤)
Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan)
kebajikan, sedang kamu melupakan dirimu sendiri, padahal
kamu membaca al-Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu mengerti? (44)
- Tafsir Ath-Thabari
Pada dasarnya para ahli tafsir sepakat bahwa [(Mengerjakan) kebajikan] berarti segala bentuk ketaatan kepada Allah. Namun, ketaatan macam apa yang dimaksud kata [(Mengerjakan) kebajikan] dalam ayat ini? Para ahli tafsir berbeda pendapat.
Menurut Ibnu Abbas r.a., [(Mengerjakan) kebajikan] dalam ayat ini adalah iman kepada Nabi Muhammad Saw., masuk agamanya, dan mengikuti ajarannya. Sedangkan menurut Ibnu Juraij adalah shalat dan puasa. Adapun menurut As-Saddi adalah taat kepada Allah. Sedangkan menurut Qatadah adalah taat dan takwa kepada Allah serta berbuat kebaikan.
Walaupun ahli tafsir berbeda pendapat mengenai makna kata [(Mengerjakan) kebajikan] dalam ayat ini, menurut Imam Ath-Thabari, semuanya sepakat bahwa ayat ini merupakan teguran kepada kaum (Bani Israil dan kaum manapun termasuk umat Islam) yang menyuruh manusia kepada perkataan dan perbuatan yang diridhai Allah, tetapi mereka melupakan diri sendiri. Karena itu menurut Ibnu Juraij sudah sepatutnya yang menyeru kepada kebaikan untuk terlebih dahulu mengamalkannya.
Kalimat [Tidakkah kamu mengerti?] pada akhir ayat ini adalah celaan terhadap Bani Israil, karena menyuruh orang lain berbuat kebaikan, padahal mereka sendiri tidak melakukan. Mereka melarang orang lain berbuat keburukan, tapi mereka sendiri suka melakukan. Mereka menyeru manusia agar beriman kepada Nabi Muhammad Saw. dan risalahnya, namun mereka sendiri mengingkari. Tidakkah mereka menyadari betapa buruknya perbuatan itu?
➨ Rujukan: Tafsir Ath-Thabari, Jilid I, 2001: 613-617
0 comments:
Post a Comment