Pengertian kalimat "Siapa mengenal dirinya maka mengenal Tuhannya" yang tersebut dalam atsar, ialah mengenal diri sendiri merupakan suatu cara mengenal Allah Swt. Apabila manusia seperti kita merenungi kelemahan dirinya, keterbatasannya, kebutuhannya, dan ketidakberdayaannya menarik kemanfaatan untuk dirinya dan menghindarkan dirinya dari bahaya, maka ia akan mengetahui bahwa ia memiliki Tuhan dan Pencipta yang mandiri dalam menciptakannya, mandiri dalam membantunya, mengatur dan mengendalikannya, kemudian ia sadar bahwa ia hanyalah seorang hamba yang serba terbatas dan semua persoalannya di tangan lainnya, yang tiada lain adalah Allah, Yang Maha Mulia dan Maha Bijaksana.
Demikian juga halnya manusia jika mau berpikir tentang permulaan penciptaannya; ia asalnya tidak ada lalu diadakan (diwujudkan) oleh Allah Swt dengan kemurahan-Nya semata, Allah menciptakannya dari setetes air dan nutfah (zigot) yang busuk, kemudian membentuknya, membuka pendengaran dan penglihatannya hingga menjadikannya dalam bentuk yang sangat baik, memperindahnya dengan sifat-sifat mulia dan derajat-derajat yang tinggi, baik bersifat keagamaan maupun keduniawian.
Allah Swt berfirman:
وَلَقَدْ
خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلاَلَةٍ مِنْ طِيْنٍ (١٢) ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً
فِيْ قَرَارٍ مَكِيْنٍ (١٣) ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ
مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ
خَلْقًا آخَرَ، فَتَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ (١٤)
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah (12). Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) (13). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal
darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang
itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik (14). (QS. al-Mukminun [23]: 12-14)
Wallahu a'lam...
0 comments:
Post a Comment