Imam Abu Hanifah dalam sebuah dialog dengan orang-orang Atheis mengatakan: "Apakah masuk akal sebuah kapal yang meluncur di permukaan laut yang dalam, diterpa gelombang dahsyat dan angin kencang, sedangkan kapal tetap berjalan lurus tanpa nakhoda?"
Orang-orang Atheis itu menjawab: "Tidak, tidak dapat diterima akal!"
Imam Abu Hanifah berkata: "Apabila hal itu tidak dapat diterima akal, maka bagaimana mungkin alam raya yang membentang atas dan bawah beserta kondisi yang beraneka ragam ini tanpa ada yang membuat?"
Perlu diingat, bahwa orang yang merenungkan bumi, langit dan keajaiban-keajaiban makhluk-makhluk di antara keduanya, lalu tidak percaya bahwa semua itu mempunyai Tuhan dan pencipta, maka orang itu tidak sehat akal pikirannya dan gelap hatinya, ia diselimuti oleh kerusakan. Orang tersebut termasuk yang difirmankan Allah Swt dalam Al-Qur'an:
وَلَقَدْ
ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيْرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ، لَهُمْ قُلُوْبٌ لاَ يَفْقَهُوْنَ
بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لاَ يُبْصِرُوْنَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لاَ يَسْمَعُوْنَ
بِهَا، أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ، أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُوْنَ
(١٧٩)
"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi
neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati,
tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu
sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah
orang-orang yang lalai." (QS. Al-A'raf: 179)
Binatang-binatang ternak dan hewan-hewan lainnya, bahkan tumbuh-tumbuhan dan batu-batuan saja mengakui penciptanya sebagai Tuhan Yang Maha Esa, andaikata dapat berbicara, pasti mengungkapkan pengakuannya itu.
Allah Swt berfirman:
تُسَبِّحُ
لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلاَّ
يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لاَ تَفْقَهُوْنَ تَسْبِيْحَهُمْ، إِنَّهُ كَانَ حَلِيْمًا
غَفُوْرًا (٤٤)
"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada
di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan
bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih
mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun." (QS. Al-Isra: 44)
أَوَلَمْ
يَرَوْا إِلَى مَا خَلَقَ اللهُ مِنْ شَيْءٍ يَتَفَيَّأُ ظِلَالُهُ عَنِ الْيَمِيْنِ
وَالشَّمَائِلِ سُجَّدًا لِلَّهِ وَهُمْ دَاخِرُوْنَ (٤٨) وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ دَابَّةٍ وَالْمَلاَئِكَةُ وَهُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُوْنَ
(٤٩) يَخَافُوْنَ رَبَّهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ (٥٠)
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan segala
sesuatu yang telah diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-balik ke
kanan dan ke kiri dalam keadaan sujud kepada Allah, sedang mereka
berendah diri? (48) Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa
yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga)
para ma]aikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. (49) Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)." (50) (QS. An-Nahl: 48-50)
Wallahu a'lam
0 comments:
Post a Comment