Thursday, November 21, 2019

Published November 21, 2019 by with 0 comment

Jangan Sampai Kecewa di Akhir Waktu

Kehidupan itu tiada lain hanyalah terdiri dari menit dan detik. Ia tiada lain hanyalah terdiri dari malam dan siang, dan tiada lain hanyalah terdiri dari hembusan-hembusan nafas. Memang waktu adalah hidup; waktu lebih berharga daripada emas dan perak; waktu lebih berharga dan lebih tinggi artinya daripada ketenarang dan kedudukan.
 
أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيْهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيْرُ
 
"...dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?... (QS. Faathir [35]: 37)
 
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لاَ تُرْجَعُوْنَ، فَتَعَالَى اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ
 
"Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang mempunyai) 'Arsy yang mulia." (QS. Al-Mukminuun [23]: 115-116) 
 
Hai makhluk yang diciptakan untuk ibadah, hai makhluk yang diciptakan untuk memelihara waktunya bersama Allah, hai makhluk yang diciptakan untuk mengemban risalah yang besar, apakah kalian sudah mengintrospeksi dirimu dalam waktumu, siang dan malammu? Apakah kalian mengetahui untuk apa saja kalian habiskan menit-menit dan detik-detikmu?
 
Kita datang dan pergi untuk keperluan kita
dan keperluan orang hidup tiada habisnya
Semua keperluan akan mati bersamanya
dan selama ia masih hidup
keperluan itu tetap ada padanya
 
Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda:
 
"Gunakanlah lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya: gunakan masa mudamu sebelum masa tuamu; masa hidupmu sebelum kematianmu; waktu luangmu sebelum waktu sibukmu; waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu; waktu kayamu sebelum waktu miskinmu."
 
Adakalanya liburan musim semi dialami oleh putra-putri dan para guru, yaitu liburan yang dikenal dalam tradisi manusia, tetapi bukan liburan menurut Tuhan langit dan bumi, sebab seorang muslim tidak punya libur dan tidak pula cuti sebelum melangkah kakinya ke dalam surga.
 
Seandainya setelah mati kita dibiarkan
tentulah kematian
menjadi tujuan setiap makhluk hidup
Tetapi setelah mati
kita pasti dibangkitkan hidup kembali
dan Tuhan kita akan menanyai segala sesuatu
 
Sebenarnya kita tidak punya liburan dan tidak pula cuti, sebagaimana yang diberikan kepada kita oleh manusia yang dalam peristilahan mereka dikenal dengan sebutan cuti, libur, dan istirahat. Sesungguhnya Tuhan manusia telah berfirman:
 
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِيْنُ
 
"Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)." (QS. Al-Hijr [15]: 99)
 
Kita tidak punya waktu libur sepanjang siang dan malam, karena malaikat pencatat amal kebaikan senantiasa mencatat dan menulisnya; demikian pula malaikat pencatat amal keburukan senantiasa menghitung dan mencatatnya. Kalau demikian, tiada jalan lari bagi kita dari Allah Ta'ala. Kita pasti akan kembali hanya kepada-Nya.
 
'Atha bin Rabah berkata kepada para pemuda yang dilaluinya, sedang mereka dalam keadaan diam, tidak melakukan aktivitas apa pun: "Mengapa kalian tidak bertasbih dan berdzikir? Apakah kalian lupa bahwa para malaikat mencatat semua perbuatan yang kalian lakukan?
 
إِنْ كُلُّ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ إِلاَّ آتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا، لَقَدْ أَحْصَاهُمْ وَعَدَّهُمْ عَدًّا، وَكُلُّهُمْ آتِيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْدًا، إِنَّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَنُ وُدًّا، فَإِنَّمَا يَسَّرْنَاهُ بِلِسَانِكَ لِتُبَشِّرَ بِهِ الْمُتَّقِيْنَ وَتُنْذِرَ بِهِ قَوْمًا لُدًّا، وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ هَلْ تُحِسُّ مِنْهُمْ مِنْ أَحَدٍ أَوْ تَسْمَعُ لَهُمْ رِكْزًا

"Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari Kiamat dengan sendiri-sendiri. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang (kepada sesama mukmin). Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur'an itu dengan bahasa kalian agar kalian dapat memberi kabar gembira dengan Al-Qur'an itu kepada orang-orang yang bertakwa dan agar kalian memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang. Berapa banyak telah Kami binasakan umat-umat sebelum mereka. Adakah kalian melihat seorang pun dari mereka atau kalian suara mereka yang samar-samar?" (QS. Maryam [19]: 93-98)     
      edit

0 comments:

Post a Comment