Tuesday, November 19, 2019

Published November 19, 2019 by with 0 comment

Nasehat Syaikh Abdul Qadir al-Jailani (1)

Pembangkangan kepada Allah ketika seseorang dianugerahi berbagai kemuliaan adalah kematian bagi agama, kematian bagi tauhid, serta kematan bagi sifat tawakkal dan keikhlasan. Semantara hati seorang Mukmin tidaklah dapat dimengerti: mengapa dan bagaimana? Sesungguhnya semua jiwa memiliki sifat menentang dan membangkang. Oleh karena itu, siapa saja yang ingin jiwanya menjadi baik, dia harus berusaha melawannya hingga sifat buruknya meyerah kalah. Pada dasarnya jiwa mengandung keburukan yang berlapis-lapis. Namun, bila jiwanya telah terkendali dan tenang, maka ia akan menjadi kebaikan yang berlipat ganda. Jiwanya akan senantiasa menyesuaikan diri dalam menjalani seluruh ketaatan dan dalam meninggalkan seluruh kemaksiatan. Dalam keadaan demikian, akan dikatakan kepadanya:

"Wahai jiwa yang tenang, kembalilah engkau kepada Tuhanmu dengan penuh rasa ridha dan diridhai." (QS. 89: 29)

Jiwanya layak mendapat dua hasil (ridha dan diridhai), keburukannya hilang, dan ia tidak bergantung pada makhluk apapun. Ia layak dinisbatkan kepada bapaknya, Ibrahim 'alaihissalam. Ibrahim 'alaihissalam berhasil keluar dari jiwanya dan dia tegak tanpa hawa nafsu. Dia berjalan sementara kalbunya tenang. Berbagai jenis makhluk datang kepadanya. Mereka menampakkan dirinya masing-masing kepada Ibrahim untuk menawarkan pertolongan. Namun Ibrahim berkata, "Aku tidak menginginkan pertolongan kalian. Pengetahuan-Nya tentang diriku telah cukup membuatku untuk tidak meminta pertolongan kepada kalian."

Tatkala kepasrahan dan tawakkal Ibrahim telah sempurna, maka Allah subhanahu wata'ala berfirman kepada api:

"Jadilah engkau dingin dan aman bagi Ibrahim." (QS 21: 69)

Pertolongan Allah bagi orang yang sabar di dunia tidaklah terbatas. Begitu pula nikmat-Nya di akhirat. Allah subhanahu wata'ala berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang bersabar akan dicukupkan bagi mereka pahalanya tanpa batas." (QS. 39: 10)

Tidak ada sesuatupun yang tersembunyi dari Allah. Segala hal yang dibebankan kepada manusia berasal dari sisi Allah. Oleh karena itu, bersabarlah bersama-Nya sesaat saja, niscaya akan merasakan anugerah dan  nikmat-Nya bertahun-tahun. Sebab, hakikat keberanian terletak pada kesabaraan sesaat. Allah subhanahu wata'ala berfirman:

Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. (QS. 2: 135)

      edit

0 comments:

Post a Comment