Wednesday, December 4, 2019

Published December 04, 2019 by with 0 comment

Nasehat Syaikh Abdul Qadir al-Jailani (3)

Engkau mesti menasihati diri sendiri terlebih dahulu, baru kemudian menasihati orang lain. Sebab, engkau berkewajiban mengatur diri sendiri sebelum orang lain. Engkau tidak bisa memperbaiki orang lain, sementara dirimu masih membutuhkan perbaikan. Kalau kau buta, bagaimana mungkin menuntun orang lain? Hanya orang awas yang bisa menuntun orang lain. Hanya perenang yang tangguh yang dapat menyelamatkan manusia dari amukan ombak. Sesungguhnya orang akan kembali kepada Allah karena dia mengetahui-Nya, sementara kalau dia tidak mengenal-Nya, bagaimana mungkin menuntun orang lain kepada-Nya.

Tidak ada istilah bagimu untuk berpaling dari Allah. Engkau mesti mencintai Allah dan beramal hanya untuk-Nya, tidak untuk selain diri-Nya. Engkau harus takut kepada Allah, tidak kepada selain-Nya. Semua itu berkaitan dengan hati, tidak semata-mata terkait dengan lisan. Semua itu dicapai dengan khalwat (kesendirian), bukan di tengah keramaian. Seumpama tauhid itu pintu rumah dan syirik masuk ke dalamnya, itulah kemunafikan yang sebenarnya. Engkau bisa celaka. Lisanmu bertakwa, sementara hatimu berbuat dosa; lisanmu bersyukur, sementara hatimu takabur. Allah berfirman:

"Kebaikan-Ku turun kepadamu, sementara keburukanmu naik kepada-Ku."

Engkau mengaku hamba Allah, tetapi kau menaati selain diri-Nya. Seandainya kau benar-benar hamba Allah, pasti kau membiasakan diri bersama-Nya dan berlindung kepada-Nya. Mukmin yang yakin tidak tunduk pada dirinya sendiri, setan, maupun hawa nafsunya. Dia tidak mengenal setan, apalagi sampai mengikutinya. Dia tidak terlena oleh dunia, apalagi sampai tunduk kepadanya. Akan tetapi, dia selalu memperhatikan dan mencari akhirat. Apabila akhiratnya didapat, dia akan meninggalkan keduniaan dan senantiasa berhubungan dengan Maula-nya, yakni Allah subhanahu wata'ala. Dia mengikhlaskan ibadahnya hanya kepada-Nya dalam seluruh waktunya. Dia telah mendengar Allah subhanahu wata'ala berfirman:

"Tidaklah kalian diperintahkan melainkan untuk beribadah kepada Allah dengan penuh keikhlasan dan kepasrahan pada-Nya." (QS. 98: 5)
      edit

0 comments:

Post a Comment