مَنْ تَعَلَّمَ بَابًا مِنَ الْعِلْمِ يُنْتَفَعُ بِهِ فِى آخِرَتِهِ
وَدُنْيَاهُ، اَعْطَاهُ اللهُ خَيْرًا لَهُ مِنْ عُمْرِ الدُّنْيَا سَبْعَةَ آلَاف
سَنَةٍ، صِيَامُ نَهَارِهَا وَقِيَامُ لَيَالِهَا مَقْبُوْلًا غَيْرَ مَرْدُوْدٍ
"Barangsiapa yang mempelajari satu bagian dari ilmu yang akan berguna
untuk akhirat dan dunianya, maka Allah akan memberikan kebaikan dari
orang-orang yang mendiami dunia selama tujuh ribu tahun. Puasanya pada
siang hari dan shalatnya di saat malam pasti diterima dan tak akan
ditolak."
Menurut riwayat yang sama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Membaca al-Qur'an adalah amalan orang-orang yang cukup. Shalat adalah
amalan orang yang lemah. Puasa adalah amalan orang yang fakir. Bertasbih
adalah amalan wanita. Sedekah adalah amalan orang berada. Tafakur
adalah amalan orang yang lemah. Inginkah kalian aku tunjukkan amalan
para pahlawan?"
"Apakah amalan para pahlawan itu, ya Rasulullah?" tanya para sahabat.
Beliau menjawab, "Mencari ilmu. Ia akan menjadi penerang bagi orang Mukmin di dunia dan di akhirat."
Hikayat
Ali dan Kaum Khawarij
Ketika kaum Khawarij mendengar sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
أَنَا مَدِيْنَةُ الْعِلْمِ وَعَلِيٌّ بَابُهَا
"Akulah kota ilmu. Dan Ali adalah gerbangnya."
Mereka tak mau terima. Lalu berkumpullah sepuluh pemuka kaum Khawarij untuk membuktikannya.
"Kita cukup melontarkan satu pertanyaan yang sama. Jika Ali memberikan
alasan yang berbeda, benarlah apa yang disabdakan Nabi," kata kaum
Khawarij itu.
Mereka lalu mendatangi Ali secara bergilir satu persatu, dan bertanya kepada Ali, "Lebih utama mana ilmu atau harta?"
"Ilmu," jawab Ali.
"Apa alasannya?"
"Ilmu warisannya para Nabi. Harta warisannya Qarun, Syaddat, Fir'aun dan lainnya."
Ia segera pergi, dan datang lagi yang berikutnya dengan pertanyaan yang
sama. Ali selalu menjawab bahwa ilmu lebih utama dari harta. Tetapi
setiap pertanyaan selalu diberikan alasan yang berbeda.
"Ilmu menjagamu, sedangkan harta engkaulah yang menjaganya," jawab Ali kepada orang yang kedua.
"Pemilik harta musuhnya banyak.Sedangkan pemilik ilmu sahabatnya banyak," jawabnya kepada orang ketiga.
Kepada orang keempat Ali menjawab, "Harta akan berkurang jika engkau
gunakan. Sedangkan ilmu akan bertambah jika engkau pergunakan."
Kepada orang kelima Ali menjawab, "Pemilik harta akan ada saja orang
yang menjulukinya si pelit. Sementara pemilik ilmu selalu dihormati dan
dimuliakan."
Kepada orang keenam Ali menjawab, "Harta perlu dijaga dari tangan pencuri. Ilmu tak perlu menjaganya."
Kepada orang ketujuh Ali menjawab, "Pemilik harta pada hari Kiamat kelak
akan diminta pertanggungjawaban. Pemilik ilmu akan memperoleh syafaat."
Kepada orang kedelapan Ali menjawab, "Manakala dibiarkan dalam jangka
waktu yang lama harta akan rusak. Sedangkan ilmu takkan musnah dan
lenyap."
Kepada orang kesembilan Ali menjawab, "Harta membuat hati menjadi keras. Sedangkan ilmu menjadi penerang hati."
Kepada orang kesepuluh Ali menjawab, "Pemilik harta akan dipanggil tuan
besar. Pemilik ilmu akan dijuluki ilmuwan. Andaikata kalian hidupkan
banyak orang maka aku akan menjawabnya dengan berbeda selagi aku masih
hidup."
Mereka lalu kembali ke dalam pengakuan Islam.
0 comments:
Post a Comment