Thursday, April 2, 2020

Published April 02, 2020 by with 0 comment

Siapakah Sahabat Nabi Saw Itu?

Yang dimaksud dengan sahabat Nabi Saw adalah orang-orang Islam yang pernah bertemu dengan Nabi Saw ketika beliau masih hidup. Disebutkan:
 
اَلصَّحَابِيُّ هُوَ مَنْ صَحِبَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ اَوْ رَآهُ وَلَوْ سَاعَةً وَهُوَ مُؤْمِنٌ بِهِ وَمَاتَ عَلَى ذَلِكَ - الأساليب البديعة، ٤٥٧

"Sahabat adalah orang yang pernah bersama Nabi Saw dari kalangan umat Islam, atau pernah melihat beliau walaupun hanya sesaat. Dan mereka beriman kepada Nabi dan mereka mati tetap dalam keimanannya itu." (Al-Asalib al-Badi'ah, 457)
 
Para sahabat adalah manusia yang mulia di sisi Allah Swt, karena mereka telah berjuang bersama Nabi Saw mengorbankan jiwa raga dan hartanya. Sejarah telah  berbicara bahwa keimanan dan keislaman mereka begitu terpatri di dalam dada mereka, yang tak lapuk karena hujan dan tak lekang karena panas. Sebagai bukti, ribuan sahabat gugur sebagai syuhada semata-mata karena membela Nabi Saw. Karena itu pantas kalau Nabi Saw sangat mencintai mereka. Firman Allah Swt:
 
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ، وَالَّذِيْنَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ

"Muhammad itu adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama beliau adalah keras terhadap orang-orang kafir tetapi berkasih sayang kepada sesama mereka." (QS. Al-Fath, 29)
 
Begitu juga Allah Swt meridhai para sahabat Nabi Saw. Allah Swt berfirman:
 
وَالسَّابِقُوْنَ الْأَوَّلُوْنَ مِنَ الْمُهَاجِرِيْنَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ
 
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama (masuk Islam) di antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah." (QS. Al-Taubah, 100)
 
Berkat jasa-jasa serta dedikasinya yang sangat besar akan kemajuan agama Islam, maka wajar jika Nabi Muhammad Saw sangat bangga kepada para sahabat; memuji serta menyatakan bahwa sahabat itu merupakan generasi terbaik. Dalam hadits disebutkan:
 
عَنْ عِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ خَيْرُكُمْ قَرْنِيْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ - صحيح البخاري، رقم ٢٤٥٧
 
"Dari sahabat Imran bin Hushain ra ia berkata, "Nabi Saw bersabda, "Sebaik-baik generasi adalah generasiku, kemudian generasi sesudahnya, lalu generasi sesudahnya." (Shahih al-Bukhari [2457])
 
Kalau Allah Swt dan Rasul-Nya telah ridha kepada para sahabat, bahkan memuji mereka sebagai generasi terbaik Islam, maka tentu tidak dapat diterima akal jika kemudian ada yang menyangka bahwa para sahabat itu melakukan perbuatan yang bertentangan dengan tuntunan Allah Swt dan Rasulullah Saw. Apalagi menyatakan bahwa para sahabat telah murtad, hanya karena tidak mengangkat Sayyidina Ali ra sebagai khalifah pertama.
 
Meyakini para sahabat telah murtad sama saja dengan mengatakan Allah Swt dan Rasul-Nya telah salah memilih dan menilai orang, karena memberikan ridha-Nya kepada orang-orang yang tidak layak untuk mendapatkan kedudukan yang mulia itu. Atau sama dengan mengatakan bahwa Allah Swt dan Rasul-Nya telah berdusta karena menyatakan mereka sebagai orang yang terpuji dan mulia padahal hakikatnya tidak seperti itu.
 
Karena itulah umat Islam harus meyakini bahwa para sahabat Nabi Saw, khususnya kaum Anshar dan Muhajirin adalah orang-orang yang beriman kepada Allah Swt dan Rasul-Nya dengan tingkat keimanan yang sangat tinggi. Rela mengorbankan harta bahkan nyawa demi kejayaan Islam. Keinginan mati dengan membawa Iman dan Islam yang telah tertanam kuat di dalam dada mereka. Syaikh Abdul Qahir al-Baghdadi berkata:
 
"Ulama Ahlussunnah sepakat bahwa sahabat Anshar dan Muhajirin adalah tergolong orang yang beriman. Ini sangat berbeda dengan keyakinan golongan Rafidhah (Syiah) yang menyatakan bahwa semua sahabat adalah kafir karena tidak membaiat Sayyidina Ali ra (sebagai khalifah pertama setelah Nabi Muhammad Saw). Berbeda pula dengan i'tiqad golongan kamiliyyah bahwa Sayyidina Ali ra telah kafir karena tidak memerangi mereka. Sesungguhnya kelompok murtad setelah Nabi Saw wafat --yakni Kindah, Hanifah, Fazarah, Bani Asad dan Bani Bakr bin Wa'il --tidak termasuk golongan Anshar dan Muhajirin sebelum fath makkah (pembebasan kota Makkah). Istilah Muhajirin ditetapkan oleh syara' hanya untuk orang-orang yang ikut hijrah bersama Nabi Saw sebelum fath makkah. Dan mereka itulah, dengan rahmat dan karunia Allah, senantiasa berjalan pada agama yang benar serta jalan yang luruh." (Al-Farq bayn al-Firaq, 359)
 
Kesimpulan, sahabat Nabi Saw adalah orang yang pernah bertemu degan Nabi Saw dan beriman kepadanya serta wafat dengan membawa iman. Mereka adalah generasi umat Islam terbaik menurut Rasulullah Saw.
 
Wallahu a'lam
      edit

0 comments:

Post a Comment