Monday, May 4, 2020

Published May 04, 2020 by with 0 comment

Bergaullah dengan Ulama

Nabi Saw bersabda:

عَلَيْكُمْ بِمُجَالَسَةِ الْعُلَمَاءِ وَاسْتِمَاعِ كَلاَمِ الْحُكَمَاءِ، فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى يُحْيِي الْقَلْبَ الْمَيِّتَ بِنُورِ الْحِكْمَةِ كَمَا يُحْيِي اْلأَرْضَ الْمَيِّتَةَ بِمَاءِ الْمَطَرِ

"Hendaklah kalian bergaul dengan para ulama dan memperhatikan ucapan para hukama, karena Allah Ta'ala menghidupkan kembali hati yang mati dengan cahaya hikmah sebagaimana Dia menghidupkan bumi yang mati dengan air hujan."  
 
Yang dimaksud ulama dalam hadits ini adalah ulama yang mengamalkan ilmunya. Sedangkan hukama adalah ahli hikmah, yakni orang yang mengenal Allah Ta'ala dengan baik, yang selalu tepat antara ucapan dan perbuatannya. Adapun yang dimaksud hikmah dalam hadits ini adalah ilmu yang bermanfaat. 
 
Dalam riwayat Imam Thabrani dari Abu Hanifah disebutkan:
 
جَالِسُوْا الْكُبَرَاءَ، وَسَائِلُوا الْعُلَمَاءَ، وَخَالِطُوا الْحُكَمَاءَ

"Hendaklah kalian bergaul dengan kubara, bertanya kepada ulama, dan berkumpul dengan hukama."
 
Menurut riwayat yang lain:
 
جَالِسُ الْعُلمَاءَ، وَصَاحِبُ الْحُكَماَءَ، وَخَالِطُ الْكُبَراَء

"Hendaklah kalian bergaul dengan ulama, bersahabat dengan hukama, dan berkumpul dengan kubara."
 
Dalam hal ini, ulama dibedakan menjadi tiga:
 
1. Ulama, yaitu orang yang alim tentang hukum-hukum Allah, mereka ini adalah orang-orang yang memiliki hak memberi fatwa.
 
2. Hukama, yaitu orang yang alim tentang Allah semata, berkumpul bersama mereka dapat membuat akhlak menjadi lebih terdidik, karena dari hati mereka terpancar cahaya ma'rifatullah dan dari jiwa mereka membias sinar keagungan Allah.
 
3. Kubara, yaitu orang yang memiliki kedua-duanya. 
 
Bergaul dengan Ahli Allah (yakni para ulama) itu mendatangkan sikap-sikap mulia, dan kemampuan memberikan manfaat hanya dengan melalui pandangan adalah berada di atas kemampuan memberikan manfaat melalui ucapan. Maka, barangsiapa yang bisa memberi manfaat kepadamu hanya dengan memandangnya saja tentulah ucapannya juga bermanfaat bagimu. Kalau tidak begitu, maka ucapannya pun takkan berguna bagimu.
 
Adalah As-Sahrawardi berkeliling di sebagian Masjid Al-Khaif di Mina yang tujuannya memperhatikan dengan cermat beberapa wajah orang. Maka ketika hal itu ditanyakan kepadanya, ia pun menjawab: Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang apabila ia memandang seseorang akan mengalirkan kebahagiaan bagi yang dipandang, dan aku sedang mencari orang yang seperti itu.
 
Nabi Saw bersabda:
 
سَيَأْتِى زَمَانٌ عَلَى أُمَّتِي يَفِرُّوْنً مِنَ الْعُلَمَاءِ وَالْفُقَهَاءِ، فَيَبْتَلِيْهِمُ اللهُ بِثَلاَثِ بَلِيَّاتٍ: أُوْلاَهَا يَرْفَعُ اللهُ الْبَرَكَةَ مِنْ كَسْبِهِمْ، وَالثَّانِيَةُ يُسَلِّطُ اللهُ تَعَالَى عَلَيْهِمْ سُلَطَاناً ظَالِمًا، وَالثَّالِثَةُ يَخْرُجُوْنَ مِنَ الدُّنْيَا بِغَيْرِ إِيْمَانٍ

"Akan datang suatu masa atas umatku di mana mereka menjauhkan diri dari para ulama dan fuqaha, maka Allah menimpakan tiga bencana atas mereka: pertama, Allah mencabut keberkahan dari usaha mereka; kedua, Allah Ta'ala menguasakan atas mereka penguasa yang zalim; dan ketiga, mereka meninggalkan dunia ini tanpa membawa iman."
 
Wallahu a'lam 
      edit

0 comments:

Post a Comment