Tuesday, May 5, 2020

Published May 05, 2020 by with 0 comment

Jum'at Pertengahan Ramadhan Kiamat?

Belakangan ini, sejak masuk bulan Ramadhan, beredar broadcast di media sosial bahwa kiamat akan terjadi pada malam Jumat atau hari Jumat pertengahan bulan Ramadhan. Setelah dilacak, ternyata yang dijadikan landasan broadcast itu adalah sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas‘ud yang pernah mendengar Nabi Saw bersabda sebagaimana berikut ini:
 
«إِذَا كَانَتْ صَيْحَةٌ فِي رَمَضَانَ فَإِنَّهُ يَكُونُ مَعْمَعَةٌ فِي شَوَّالٍ، وَتَمْيِيزُ الْقَبَائِلِ فِي ذِيِ الْقَعْدَةِ، وَتُسْفَكُ الدِّمَاءُ فِي ذِيِ الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمِ، وَمَا الْمُحَرَّمُ» ، يَقُولُهَا ثَلَاثًا، «هَيْهَاتَ هَيْهَاتَ، يُقْتَلُ النَّاسُ فِيهَا هَرْجًا هَرْجًا» قَالَ: قُلْنَا: وَمَا الصَّيْحَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: ” هَدَّةٌ فِي النِّصْفِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ جُمُعَةٍ، فَتَكُونُ هَدَّةٌ تُوقِظُ النَّائِمَ، وَتُقْعِدُ الْقَائِمَ، وَتُخْرِجُ الْعَوَاتِقَ مِنْ خُدُورِهِنَّ، فِي لَيْلَةِ جُمُعَةٍ، فِي سَنَةٍ كَثِيرَةِ الزَّلَازِلِ، فَإِذَا صَلَّيْتُمُ الْفَجْرَ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَادْخُلُوا بُيُوتَكُمْ، وَاغْلِقُوا أَبْوَابَكُمْ، وَسُدُّوا كُوَاكُمْ، وَدِثِّرُوا أَنْفُسَكُمْ، وَسُدُّوا آذَانَكُمْ، فَإِذَا حَسَسْتُمْ بِالصَّيْحَةِ فَخِرُّوا لِلَّهِ سُجَّدًا، وَقُولُوا: سُبْحَانَ الْقُدُّوسِ، سُبْحَانَ الْقُدُّوسِ، رَبُّنَا الْقُدُّوسُ، فَإِنَّ مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ نَجَا، وَمَنْ لَمْ يَفْعَلْ ذَلِكَ هَلَكَ “
 
“Bila terdengar suara dahsyat terjadi pada bulan Ramadhan, maka akan terjadi suatu huru-hara pada bulan Syawal, semua suku akan saling berselisih pada bulan Zulqa’dah, pertumpahan darah terjadi pada bulan Zulhijah dan Muharam, dan apa itu Muharam? “Pada bulan itu banyak manusia yang terbunuh.” Rasulullah sampai mengulangnya tiga kali. Para sahabat pun bertanya, “Suara dahsyat apa itu, Rasul?” Rasulullah menjawab, “Suara keras yang terjadi pada pertengahan bulan Ramadhan, yaitu tepatnya malam Jumat, itu suara dahsyat yang nanti akan mengagetkan orang-orang yang sedang tertidur, membuat orang yang berdiri menjadi duduk, para wanita terhempas keluar dari kamarnya, pada malam Jumat di tahun tersebut banyak terjadi gempa bumi, Jika kalian telah melaksanakan shalat Subuh di hari Jumatnya, maka masuklah ke dalam rumah, kunci pintu rumah, tutup lubang-lubangnya, lindungi diri kalian dengan selimut, tutuplah telinga kalian. Jika kalian merasakan suara dahsyat, maka agungkanlah Allah dengan bersujud, dan berdoa subhanal quddus, subhanal quddus, rabbunal quddus. Orang yang melakukan hal tersebut itu akan selamat, dan yang tidak melakukannya akan celaka.

Hadits ini terdapat dalam kitab al-Fitan karya Imam Nu‘aim bin Hammad, salah satu guru Imam al-Bukhari yang berasal dari Marw di Khurasan, yang sekarang masuk wilayah Turkmenistan. Terkait riwayat ini, para peneliti hadits menyebutkan di dalamnya terdapat perawi bermasalah yang bernama Ibnu Lahi’ah. Kumpulan kitab-kitabnya habis terbakar, dan membuatnya banyak kehilangan dokumentasi riwayat-riwayat hadits. Dalam ilmu hadits, ia dikategorikan sebagai orang yang tidak dhabit (kuat ingatan).

Selain itu, terdapat tiga nama rawi yang bermasalah juga dalam sanad hadits ini. Pertama, Abdul Wahab bin Husain. Menurut al-Hakim dan Ibnu Hajar, rawi atas nama Abdul Wahab bin Husain itu majhūl (tidak diketahui identitasnya). Kedua, Muhammad bin Tsabit al-Bunani. Menurut Ibnu Hibban dan Ibn ‘Adi, rawi Muhammad bin Tsabit al-Bunani itu tergolong sebagai perawi yang lemah (minal majrūhīn wad du‘afā). Ketiga, al-Harits al-A‘war al-Hamadani. Menurut al-Sya‘bī, Abū Hatim, dan Ibnu al-Madīni, rawi tersebut tergolong sebagai pendusta (minal kadzdzābīn). Atas dasar keterangan ini, sanad hadits ini tidak dapat dipertanggungjawabkan, karena terdapat beberapa rawi yang bermasalah.

Oleh karena itu, hadits ini tidak dapat dijadikan pegangan. Terlebih lagi, hadits ini berkaitan dengan permasalahan gaib yang tidak diketahui oleh siapa pun. Dalam permasalahan gaib, kita tidak boleh menggunakan hadits bermasalah sebagai dalil. Namun demikian, hal ini bukan berarti kita mengabaikan begitu saja pesan dari hadits tersebut. Hadits tersebut memang menjelaskan mengenai hari kiamat yang akan terjadi pada hari Jumat.

Mengenai hal ini, memang terdapat hadits sahih yang menjelaskan bahwa hari kiamat terjadi pada hari Jumat, sebagaimana diriwayatkan dalam Sahih Muslim. Menurut Imam al-Munawi dalam syarah Jami‘ al-Shagir, hari kiamat itu terjadi pada hari Jumat di antara waktu Subuh dan terbitnya matahari. Hari Jumat kapankah itu? Nah, di sini tidak terdapat keterangan khusus mengenai kapan terjadi kiamat. Bisa bulan Ramadhan ini, Syawal, atau entah beberapa puluh atau ratusan tahun lagi. Oleh karena itu, marilah kita bekali menghadapi hari yang menakutkan tersebut dengan amal saleh dan hindari perbuatan-perbuatan buruk. 

Wallahu a‘lam.
      edit

0 comments:

Post a Comment