Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya Renungan-Renungan Sufistik mengutip kisah Nabi Yusuf AS yang dikeluarkan Allah dari dalam sumur berkat doa yang disertai shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, yang dituliskan oleh al-Tsa’labi dalam kitab Fadhail al-Khamsah. Berikut kisahnya:
Pada hari keempat terkurungnya Nabi Yusuf AS di dalam sumur, datanglah Malaikat Jibril dan berkata, “Hai anak, siapakah yang melemparkan kamu ke dalam sumur ini?” Yusuf menjawab, “Saudara-saudara seayahku.” Jibril bertanya kembali, “Mengapa?” Yusuf menjawab, “Mereka dengki kepadaku karena kedudukanku di depan ayahku.” Jibril berkata, “Maukah engkau keluar dari sini?” Ia menjawab, “Ya, tentu.” Lalu Jibril berkata, “Ucapkanlah:
Wahai Pencipta segala yang tercipta
Wahai Penyembuh segala yang terluka
Wahai Yang Menyertai segala kumpulan
Wahai Yang Menyaksikan segala bisikan
Wahai Yang Dekat dan tidak berjauhan
Wahai Yang Menemani semua yang sendirian
Wahai Penakluk yang tak tertaklukkan
Wahai Yang Mengetahui segala yang gaib
Wahai Yang Hidup dan Tak Pernah Mati
Wahai Yang Menghidupkan yang mati
Tiada Tuhan kecuali Engkau, Maha Suci Engkau
Aku memohon kepada-Mu Yang Empunya Pujian
Wahai Pencipta langit dan bumi
Wahai Pemilik kerajaan
Wahai Pemilik Keagungan dan Kemuliaan
Aku memohon agar Engkau sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad
Berilah jalan keluar dan penyelesaian dalam segala urusan dan dari segala kesempitan
Berilah rezeki dari tempat yang aku duga dan dari tempat yang tak aku duga
Lalu Nabi Yusuf AS mengucapkan doa itu. Allah mengeluarkan Yusuf AS dari dalam sumur dan menyelamatkannya dari penganiayaan saudara-saudaranya. Kerajaan Mesir didatangkan kepadanya dari tempat yang tidak diduganya.
Maha Suci Allah, di sini kita kembali disuguhkan betapa menyertakan shalawat di dalam doa yang kita mohonkan kepada Allah menjadi jalan terkabulnya doa. Maka mulai detik ini jangan pernah lupa sertakan shalawat di dalam doa-doa yang Anda mohonkan kepada Allah SWT.
0 comments:
Post a Comment