Thursday, October 8, 2020

Published October 08, 2020 by with 0 comment

Berkat Shalawat, Seorang Anak Pendosa Terbebas dari Siksa Kubur

Telah sampai kepada kita sebuah kisah tentang seorang wanita salehah yang memiliki anak yang sangat jahat. Sang anak melewati hari-harinya dengan maksiat dan gelimangan dosa. Si ibu yang menyadari keadaan anaknya seperti itu merasa sangat sedih. Ia pun meminta anaknya untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruknya dan menggantinya dengan amal-amal kebajikan.

Tetapi sang anak tetap pada pendiriannya. Ia tidak mau mengubah perilaku jahatnya yang telah menjadi kebiasaannya selama ini. Perbuatan maksiat itu terus dilakukannya hingga kemudian ajalnya menjemput. Kenyataan itu membuat sang ibu semakin bersedih. Anaknya mati sebelum sempat bertobat. Ia tidak melihat satu sisi pun dari kehidupan anaknya yang akan menyelamatkannya di hadapan Allah, Sang Penguasa Akhirat. Sang ibu akhirnya hanya bisa berpasrah dengan nasib buruk yang akan dialami oleh anaknya mulai di alam barzakh hingga di akhirat kelak.

Suatu malam, di dalam tidurnya sang ibu bermimpi melihat anaknya disiksa oleh malaikat penjaga kubur di dalam kuburnya. Semakin bertambahlah kedukaan sang ibu memikirkan mimpi yang dialaminya itu. Ia yakin bahwa anaknya benar-benar mengalami siksaan yang sangat pedih di alam barzakh, di tambah lagi kenyataan buruknya amal sang anak semasa kehidupannya di dunia.

Tetapi benarkah sang anak disiksa? Ternyata, ketika sang ibu memimpikan lagi anaknya di lain kesempatan, ia melihat anaknya dalam rupa dan kondisi yang sebaliknya. Kali ini ia melihat anaknya diperlakukan dengan perlakuan yang sangat baik. Warna kebahagiaan nampak menyelimuti sang anak. Wanita itu pun terheran-heran dan bertanya kepada sang anak, “Wahai anakku, apa gerangan yang membuatmu bisa diperlakukan seperti ini. Padahal dulu semasa hidupmu engkau penuh dengan lumuran dosa?”

Sang anak menjawab, “Wahai ibunda, suatu ketika telah lewat di hadapanku sekelompok orang yang sedang mengusung jenazah yang hendak dikubur. Mayat itu kukenal dan semasa hidupnya ia lebih jahat daripadaku. Kemudian aku ikut mengiringi pemakamannya. Di sana aku sempat menyaksikan makam-makam lainnya. Ketika itulah aku berpikir bahwa laki-laki sial itu sudah pasti ditimpa oleh huru-hara akhirat akibat perbuatan maksiatnya. Tanpa sadar air mataku meleleh. Aku menangis dan membayangkan bahwa aku pun akan ditimpa peristiwa yang sama mengerikannya. Pada saat itulah aku menyesali segala kesalahan dan dosa yang telah kuperbuat, dan aku benar-benar bertobat di hadapan Allah SWT.”

Kemudian sang anak melanjutkan kisahnya, “Setelah itu aku membaca al-Qur’an dan shalawat atas Nabi Muhammad SAW sebanyak sepuluh kali. Pada bacaan shalawat yang ke sebelas kalinya, pahalanya kuhadiahkan untuk ahli kubur yang naas itu. Di situlah kemudian Allah menunjukkan sifat-Nya Yang Maha Pengampun. Dia mengampuni dosa-dosaku. Jadi apa yang telah engkau lihat wahai ibunda, itulah nikmat yang telah diberikan Allah SWT untukku. Ketahuilah wahai ibu, bahwa shalawat atas Nabi Muhammad SAW menjadi cahaya di dalam kuburku, menghapuskan dosa-dosaku dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang hidup maupun yang telah tiada.”

Bila pada kisah sebelumnya seorang penjahat mendapatkan kenikmatan Surga berkat shalawat yang ia baca, maka pada kisah ini kita disuguhkan kenyataan seorang anak pendosa yang memperoleh kenikmatan kubur berkat shalawat yang ia lantunkan. Demikianlah hikmah dan keuatamannya. Atas izin Allah, shalawat dapat menyelamatkan seseorang dari siksa kubur.

Shollu 'alan Nabiy Muhammad...

 

      edit

0 comments:

Post a Comment