Sedangkan masbuk adalah makmum yang ketinggalan setidaknya satu rakaat dari imamnya. Dan rakaat yang ketinggalan ini ditandai ketika tidak bisa rukuk bersama imam. Makmum masbuk wajib menyempurnakan jumlah rakaat shalatnya setelah imam selesai shalat.
Kapan sebaiknya makmum masbuk bangun untuk menyempurnakan jumlah rakaat shalatnya?.
Dalam kitab Shahih Shifati Shalatin Nabi Saw disebutkan, sunnah bagi makmum masbuk untuk bangun melanjutkan jumlah rakaat shalatnya setelah imam selesai melakukan dua salam, yaitu salam pertama dan kedua ke sebelah kanan dan sebelah kiri.
Jika imam sudah selesai salam pertama tapi belum salam kedua, makruh bagi makmum masbuk bangun melanjutkan shalatnya. Namun jika imam belum selesai salam pertama ke sebelah kanan, kemudian makmum masbuk bangun melanjutkan shalatnya, maka shalatnya batal kecuali dia niat mufaraqah atau berpisah dari imam terlebih dahulu.
ويسن للمأموم المسبوق ان لا يقوم لاتمام صلاته الا بعد تسليمتي امامه ولو قام بعد سلام الأول جاز لكنه ترك الأفضل لكن ان قام اثناء سلام الامام الأول او قبله دون ان ينوي المفارقة بطلت صلاته
“Disunnahkan bagi makmum masbuk untuk tidak bangun melanjutkan shalatnya kecuali imam telah selesai melakukan dua salam. Jika bangun setelah imam selesai dari salam pertama, maka hukumnya boleh tapi dia meninggalkan perbuatan yang lebih utama. Akan tetapi jika bangun di tengah-tengah imam melakukan salam pertama atau sebelumnya tanpa niat berpisah dari imam, maka shalatnya batal.
Dengan demikian, sebelum menyempurnakan jumlah rakaat shalat, sebaiknya makmum masbuk memperhatikan salam imam terlebih dahulu. Hal ini agar shalatnya sempurna dan tidak batal. Karena shalat bisa batal jika makmum masbuk bangun melanjutkan shalat sebelum imam selesai salam pertama.
Wallahu a'lam
0 comments:
Post a Comment