Firman Allah ta'ala dalam al-Qur'an:
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ ۗ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ ۚ سُبْحَانَ اللهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ (٦٨)
"Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya.
Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha
Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia)." (QS. al-Qashash [28]: 68)
وَمَا تَشَاءُوْنَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللهُ رَبُّ الْعَالَمِيْنَ (٢٩)
"Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam." (QS. at-Takwir [81]: 29)
إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ (٤٩) وَمَا أَمْرُنَا إِلَّا وَاحِدَةٌ كَلَمْحٍ بِالْبَصَرِ (٥٠)
"Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata." (QS. al-Qamar [54]: 49-50)
وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ ۖ فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ الظَّالِمِيْنَ (١٠٦) وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللهُ بِضُرٍِّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ ۚ يُصِيْبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۚ وَهُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ (١٠٧)
"Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan
tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu
berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu
termasuk orang-orang yang zalim. Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang
dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan
bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan
kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya
dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Yunus [10]: 106-107)
Buah dari tauhid yang agung adalah munculnya sifat ridha terhadap pahitnya ketentuan Allah. Dan barangsiapa yang ridha maka dia berhak mendapatkan ridha Allah. Nabi 'alayhish shalatu was salam bersabda:
مَنْ رَضِيَ عَنِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ (رواه ابن عمار)
"Barangsiapa yang ridha terhadap Allah, maka Allah akan meridhainya." (HR Ibnu Ammar)
Dalam hadits Qudsi Allah ta'ala berfirman:
قَدَّرْتُ الْمَقَادِيْرَ وَدَبَّرِتُ التَّدَابِيْرَ وَأَحْكَمْتُ الصُّنْعَ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا مِنِّيْ حَتَّى يَلْقَانِيْ، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ مِنِّيْ حَتىَّ يَلْقَانِيْ (ذكره في الإحياء)
"Aku telah menakar semua takaran, Aku mengatur semua urusan, dan Aku telah mengokohkan ciptaan. Barangsiapa yang ridha maka baginya ridha-Ku sehingga berjumpa dengan-Ku. Barangsiapa yang murka maka baginya murka-Ku sampai berjumpa dengan-Ku." (Disebutkan dalam "Ihya'")
Karena hal ini, pemimpin orang-orang yang ridha adalah Baginda Nabi Muhammad ibn Abdillah shallallahu 'alaihi wa sallam, yang tidak pernah marah untuk diri sendiri.
Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata:
خَدِمْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ سِنِيْنَ، فَمَا قَالَ لِشَيْءٍ فَعَلْتُهُ لِم فَعَلْتَهُ؟ وَلَا لِشَيْءٍ لَمْ أَفْعَلْهُ أَلَا فَعَلْتَ كَذَا، وَلَا قَالَ فِيْ شَيْءٍ كَانَ لَيْتَهُ لَمْ يَكُنْ. وَلَا فِيْ شَيْءٍ لَمْ يَكُنْ لَيْتَهُ كَانَ: وَكَانَ إِذَا خَاصَمَنِيْ مُخَاصِمٌ مِنْ أَهْلِهِ يَقُوْلُ دَعُوْهُ لَوْ قَضَى شَيْءٌ لَكَانَ (متفق عليه)
"Aku melayani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selama sepuluh tahun, beliau tidak pernah berkata atas apa yang aku lakukan: 'Kenapa kau lakukan itu?' Juga tidak pernah berkata pada sesuatu yang tidak aku lakukan: 'Tidakkah kau lakukan ini?' Tidak pula berkata pada sesuatu yang terjadi: 'Andai saja tidak terjadi.' Dan tidak berkata pada sesuatu yang tidak terjadi: 'Andai saja ini terjadi'. Dan jika ada keluarga beliau yang protes terhadapku maka beliau berkata, "Biarkan dia. Jika dikehendaki Allah maka pasti akan terjadi." (HR Bukhari dan Muslim)
Nabi 'alayhish shalatu was salam bersabda:
"Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah dan pada masing-masing ada kebaikan. Berusahalah untuk melakukan sesuatu dan bermanfaat untukmu dan mohonlah pertolongan kepada Allah. Jangan menjadi lemah. Jika ada sesuatu menimpamu maka jangan katakan: 'Andaikan aku melakukan begini pasti kejadiannya akan lain', tapi katakanlah: 'Allah telah menetapkan dan apa yang Dia kehendaki paasti Dia kerjakan'." (HR Muslim)
Nabi 'alayhish shalatu was sallam bersabda:
"Kewaspadaan tidak dapat menolak takdir." (HR Hakim)
Imam al-Haddad radhiyallahu 'anhu yang wafat pada 1132 H di Tarim pernah berkata:
Adapun ucapan beliau dalam nazham ما قدر يكون adalah riwayat hadits dengan makna, dan menurut ahli nahwu diperbolehkan merafa'kan jawab syarat jika fi'il syaratnya adalah fi'il madhi.
Disarikan dari kitab 'Ajalah as-Sibaq ila Makarim al-Akhlaq karya al-Habib Muhammad ibn Abdullah al-Haddar
Nabi 'alayhish shalatu was salam bersabda:
الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِيْ كُلِّ خَيْرٍ، اُحْرُصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلاَ تَعْجِزْ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلاَ تَقُلْ: لَوْ أَنِّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا، وَلَكِنْ قُلْ: قَدَرَ اللهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ (رواه مسلم)
"Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah dan pada masing-masing ada kebaikan. Berusahalah untuk melakukan sesuatu dan bermanfaat untukmu dan mohonlah pertolongan kepada Allah. Jangan menjadi lemah. Jika ada sesuatu menimpamu maka jangan katakan: 'Andaikan aku melakukan begini pasti kejadiannya akan lain', tapi katakanlah: 'Allah telah menetapkan dan apa yang Dia kehendaki paasti Dia kerjakan'." (HR Muslim)
Nabi 'alayhish shalatu was sallam bersabda:
لَا يُغْنِيْ حَذَرٌ مِنْ قَدَرٍ (رواه الحاكم)
"Kewaspadaan tidak dapat menolak takdir." (HR Hakim)
Imam al-Haddad radhiyallahu 'anhu yang wafat pada 1132 H di Tarim pernah berkata:
وَإِنَّ قَوْلَكَ لِمَ هَذَا وَكَيْفَ وَهَلْ | مِنْكَ اِعْتَرَاضٌ عَلَى الرَّحْمَنِ عَزَّوَجَلَّ
قُلْ قَدَرَ اللهُ مَاشَاءَ الْإِلَهُ فَعَلْ | إِذَا غُلِبْتَ كَمَا قَدْ صَحَّ فِي الْخَبَرِ
وَأَسْأَلْ مِنَ اللهِ كَشْفَ الْبُؤْسِ وَالضَّرَرِ
قُلْ قَدَرَ اللهُ مَاشَاءَ الْإِلَهُ فَعَلْ | إِذَا غُلِبْتَ كَمَا قَدْ صَحَّ فِي الْخَبَرِ
وَأَسْأَلْ مِنَ اللهِ كَشْفَ الْبُؤْسِ وَالضَّرَرِ
Sungguh ucapanmu: "Mengapa ini terjadi", "Bagaimana ini terjadi", dan ucapan: | "Apakah", semua itu adalah menentang (protes) kepada Allah yang Maha Kasih, Mulia dan Agung
Saat engkau tertimpa musibah katakanlah: "Allah telah menakdirkan" | Apa yang Allah kehendaki pasti dilaksanakan sebagaimana ada dalam hadits shahih
Mintalah kepada Allah untuk mengangkat kemalangan dan bahaya yang menimpa
Beliau juga berkata dalam qasidah yang lain:
إِلْزَمْ بَابْ رَبَّكْ وَاتْرُكْ كُلَّ دُونْ | وَاسْأَلْهُ السَّلاَمَةْ مِنْ دَارِ الْفُتُونْ
لَا يَضِيْقُ صَدْرُكْ فَالْحَادِثْ يَهُونْ | اللهُ الْمُقَدِّرْ وَالْعَالَمْ شُؤُونْ
لَا يَكْثُرُ هَمُّكْ مَا قُدِّرْ يَكُونْ
لَا يَضِيْقُ صَدْرُكْ فَالْحَادِثْ يَهُونْ | اللهُ الْمُقَدِّرْ وَالْعَالَمْ شُؤُونْ
لَا يَكْثُرُ هَمُّكْ مَا قُدِّرْ يَكُونْ
Ketuklah pintu Tuhanmu, tinggalkan semua kehinaan | Dan mohonlah pada-Nya keselamatan dari dunia yang penuh fitnah
Janganlah kau merasa resah karena semua kejadian adalah ringan | Allah yang menakdirkan, sedangkan alam memang memiliki bermacam-macam urusan
Janganlah banyak bersedih, apa yang ditakdirkan Allah pasti akan terjadi
Nabi 'alayhish shalatu was salam bersabda:
لَا تُكْثِرْ هَمَّكَ مَا يُقَدَّرْ يَكُنْ وَمَا تُرْزَقْ يَأْتِكَ (رواه البيهقي)
"Janganlah banyak bersedih, sesuatu yang ditakdirkan pasti akan terjadi, sesuatu yang menjadi rezkimu pasti akan mendatangimu." (HR Baihaqi)
Disarikan dari kitab 'Ajalah as-Sibaq ila Makarim al-Akhlaq karya al-Habib Muhammad ibn Abdullah al-Haddar
0 comments:
Post a Comment