Tuesday, September 3, 2019

Published September 03, 2019 by with 0 comment

Ringkasan Tafsir QS. Al-Baqarah Ayat 6-7

Allah Subhanahu wata'ala berfirman:

إِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لاَ يُؤْمِنُوْنَ (٦) خَتَمَ اللهُ عَلَى قُلُوْبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ (٧)
 
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman (6). Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup, dan bagi mereka siksa yang amat berat (7). 
  • Tafsir Ath-Thabari
Menurut Ibnu Abbas kedua ayat ini diturunkan berkenaan dengan para pendeta Yahudi di seputar Madinah yang menolak dan mengingkari ciri-ciri kenabian (nubuwwat) Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Penafsiran ini menurut Imam Ath-Thabari adalah penafsiran yang paling tepat dibanding penafsiran yang lain, karena kata kufr sendiri secara etimologis berarti menutupi. Kata ini cocok dialamatkan kepada para pendeta Yahudi di Madinah karena mereka telah menyembunyikan dan menutup-nutupi ciri-ciri kenabian (nubuwwat) Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, padahal mereka sangat mengenali nubuwwat itu seperti mengenali anak-anak mereka sendiri.

Para pendeta Yahudi di Madinah itu mengingkari nubuwwat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam yang secara jelas telah disebutkan di dalam kitab suci mereka. Sedangkan Allah telah mengambil perjanjian agar mereka tidak menyembunyikan hal itu dan menyampaikannya kepada seluruh umat manusia. Namun, mereka terus menutup-nutupi bahkan menolak nubuwwat tersebut, sehingga sama saja, mau diperingatkan atau tidak oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, mereka tidak akan beriman.

Adapun sebabnya karena Allah telah menyegel hati dan pendengaran mereka sehingga mereka tidak mampu memahami peringatan dari Allah, tidak dapat mendengar peringatan dari Nabi Muhammad mengenai azab yang akan mereka terima akibat kekufuran mereka, sedang penglihatan mereka telah tertutup, sehingga tidak dapat lagi melihat hidayah dari Allah, sebagai alternatif bagi jalan hidup mereka yang salah, jelek dan sesat.

➨ Rujukan: Tafsir Ath-Thabari, Jilid I, 2001: 258-272
      edit

0 comments:

Post a Comment