Friday, May 22, 2020

Published May 22, 2020 by with 0 comment

Hukum Membayar Zakat Fitrah Setelah Shalat Id

Terkait masalah ini, ada penjelasan dalam kitab al-Fiqh al-Manhaji sebagai berikut:
 
 ويكره تأخيرها عن صلاة العيد إلى نهاية يوم العيد، فإن أخرها عنه أثم ولزمه القضاء
 
“Makruh mengakhirkan zakat fitrah dari shalat Id sampai habisnya hari Id. Jika seseorang mengakhirkan membayar zakat fitrah dari hari Id, maka ia berdosa dan wajib baginya untuk mengqadha.” (Dr. Mushtafa Said al-Khin dan Dr. Mushtafa al-Bugha, al-Fiqh al-Manhaji ‘ala al-Madzhab al-Imam as-Syafi’i, Juz 1, hal. 152)
 
Hikmah di balik keharaman mengakhirkan membayar zakat setelah selesainya hari raya Id erat kaitannya dengan tujuan pembagian zakat fitrah, yakni mencukupi kebutuhan orang-orang yang berhak menerima zakat (mustahiq az-zakat) pada saat hari raya Id, sebab hari tersebut adalah hari yang penuh kebahagiaan, sehingga mengakhirkan pembayaran zakat fitrah setelah selesainya hari raya akan menyalahi terhadap tujuan tersebut.
 
Di dalam kitab Hasyiyah I’anah ath-Thalibin disebutkan
 
ـ (قوله: وحرم تأخيرها) أي الفطرة، أي إخراجها. وذلك لان القصد إغناء المستحقين في يوم العيد، لكونه يوم سرور
 
“Haram mengakhirkan zakat fitrah. Hal tersebut dikarenakan tujuan adanya zakat fitrah adalah mencukupi orang-orang yang berhak menerima zakat pada hari raya Id, sebab hari tersebut adalah hari kebahagiaan.” (Syekh Abu Bakar bin Sayyid Muhammad Syatha, Hasyiyah I’anah ath-Thalibin, Juz 2, hal. 197)
 
Waktu Akhir Hari Id
Yang dimaksud akhir dari hari Id yang menjadi batas akhir membayar zakat fitrah adalah terbenamnya matahari pada tanggal 1 Syawal. Sehingga membayar zakat fitrah setelah masa tersebut dihukumi haram, sedangkan membayar zakat fitrah setelah shalat Id usai dilaksanakan hingga  sebelum masa tersebut adalah hal yang diperbolehkan, meskipun dihukumi makruh.
 
Lebih lanjut Syekh Abu Bakar bin Sayyid Muhammad Syatha menjelaskan secara rinci klasifikasi waktu pembayaran zakat fitrah yang terbagi dalam lima waktu, yakni waktu jawaz (boleh), waktu wajib, waktu fadhilah (utama), waktu makruh, dan waktu haram. 
 
 ـ (والحاصل) أن للفطرة خمسة أوقات وقت جواز ووقت وجوب ووقت فضيلة ووقت كراهة ووقت حرمة، فوقت الجواز أول الشهر ووقت الوجوب إذا غربت الشمس ووقت فضيلة قبل الخروج إلى الصلاة ووقت كراهة إذا أخرها عن صلاة العيد إلا لعذر من انتظار قريب أو أحوج ووقت حرمة إذا أخرها عن يوم العيد بلا عذر
 
“Kesimpulannya bahwa membayar zakat fitrah ini memliki lima waktu, yakni waktu jawaz (boleh), waktu wajib, waktu fadhilah (utama), waktu makruh, dan waktu haram. Waktu jawaz adalah mengeluarkan zakat di awal bulan Ramadhan. Waktu wajib adalah mengeluarkan zakat ketika telah terbenamnya matahari pada akhir Ramadhan. Waktu fadhilah adalah mengeluarkan zakat ketika sebelum keluar untuk melaksanakan shalat Id. Waktu makruh adalah ketika mengakhirkan membayar zakat dari shalat Id, kecuali karena uzur semisal menunggu kerabat (untuk diberikan zakat padanya) atau orang yang lebih butuh. Dan waktu haram adalah ketika mengakhirkan membayar zakat fitrah dari hari raya Id (setelah terbenamnya matahari) tanpa adanya uzur. (Syekh Abu Bakar bin Sayyid Muhammad Syatha, Hasyiyah I’anah ath-Thalibin, Juz 2, hal. 174)
 
Penjelasan di atas menegaskan bahwa mengakhirkan pembayaran zakat fitrah dari hari Id hukumnya adalah haram tanpa adanya uzur. Sedangkan jika ada uzur maka hukumnya tidaklah haram. Lalu, seperti apakah uzur yang dimaksud? Dalam kitab Fath al-Mu’in disebutkan:
 
 ـ (وحرم تأخيرها عن يومه) أي العبد بلا عذر كغيبة مال أو مستحق، ويجب القضاء فورا لعصيانه
 
“Haram mengakhirkan membayar zakat fitrah setelah hari Id dengan tanpa adanya uzur seperti masih belum adanya harta (untuk zakat) atau belum adanya orang yang berhak menerima zakat. Dan wajib mengqadha membayar zakat fitrah sesegera mungkin lantaran perbuatan dosanya. (Syekh Zainuddin al-Malibari, Fath al-Mu’in, Juz 2, hal. 174)
 
Kesimpulan
Menunaikan zakat fitrah setelah pelaksanaan shalat Id dihukumi makruh, sedangkan jika dilakukan setelah terbenamnya matahari tanggal 1 Syawal dihukumi haram bila tanpa adanya uzur, ia berdosa dan wajib segera mengqadha. Namun jika mengakhirkan membayar zakat fitrah itu karena adanya uzur seperti tidak ditemukannya orang yang memenuhi kategori sebagai mustahiq zakat, atau harta zakat belum berada dalam genggaman seseorang, boleh mengakhirkan pembayaran sampai ditemukannya orang yang berhak menerima zakat atau harta zakat sudah berada dalam genggaman seseorang; dan tidak dihukumi haram.
 
Wallahu a’lam
      edit

0 comments:

Post a Comment