Tuesday, September 29, 2020

Published September 29, 2020 by with 0 comment

Agar Shalat Diterima Allah

Ibadah artinya menghinakan diri kepada Allah Ta'ala dengan hati yang benar-benar tunduk dan takut kepada-Nya. Berbeda dengan seseorang yang menghinakan dirinya terhadap manusia karena pemberiannya, atau pertolongannya, itu tidak dinamakan ibadah. Ibadah seseorang tidak akan sempurna jika hanya dilakukan dengan tubuhnya saja, sementara hatinya tidak memiliki perasaan tunduk dan hina di hadapan-Nya. Dan Allah tidak akan menerima ibadah semacam itu. Bila ritual ibadah dikerjakan tidak karena Allah, hanya karena maksud yang lain, semisal untuk mendapatkan pujian dari manusia, berarti pelakunya telah menyekutukan Allah dalam tindakan ibadahnya itu, dan pasti akan ditolak. Sungguh manusia tidak boleh menyembah selain Allah.
 
Dalam sebuah keterangan disebutkan bahwa "Allah Maha Baik dan hanya menerima yang baik". Ibadah yang baik tentulah ibadah yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw, demikian pula dalam masalah shalat sebagai salah satunya. Para sufi mengatakan bahwa ibadah yang baik adalah ibadah yang dilakukan dengan ikhlas tanpa riya, dengan penuh keyakinan bahwa Allah Maha Melihat tidakan ibadahnya, sehingga dalam diri si pelaku timbul rasa malu dan sopan.
 
Shalat yang baik adalah shalat yang dilakukan dengan mengikuti tatacara shalat Nabi Muhammad Saw. Bagi kita yang hidup jauh dari masa Rasulullah Saw tentu bukan hal mudah untuk bisa shalat sebagaimana Rasulullah Saw, karena kita tidak pernah secara langsung menyaksikan beliau shalat. Satu-satunya jalan untuk bisa mencapai shalat seperti Nabi Saw, atau minimal mendekatinya, adalah dengan mengikuti sunnah. Kalaulah kita tidak bisa membaca sendiri hadits-hadits mengenai hal-ihwal shalat yang tersedia di dalam kitab-kitab hadits, jalan yang paling aman adalah mengikuti tuntunan para imam yang kita percaya sebagai orang yang betul-betul paham dan mengerti semua itu. Kita bisa merujuk tuntunan itu dalam berbagai kitab karya mereka.
 
Di bawah ini saya kutipkan satu hadits tentang shalat yang diterima oleh Allah Ta'ala. Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan bahwa Allah Swt berfirman: "Sungguh, Aku hanya akan menerima shalat dari orang yang tawadhu terhadap keagungan-Ku; tidak suka mencela dan mencerca makhluk-Ku; tidak membiasakan diri berbuat maksiat; menghabiskan siangnya untuk dzikir kepada-Ku; selalu mengasihi orang-orang miskin, perantau yang kehabisan bekal,, dan janda-janda miskin yang sangat kekurangan; dan yang selalu mengasihi orang yang tertimpa musibah. Cahaya orang itu bagaikan matahari. Aku lindungi dirinya dengan kebesaran-Ku dan Aku perintahkan para malaikat-Ku untuk menjaganya. Baginya Kujadikan cahaya benderang dalam gelap gulita, dan Kujadikan kelapangan dalam ketidaktahuannya. Badingannya di antara makhluk-makhluk-Ku bagaikan firdaus di dalam surga." (HR Bazzar dari Abdullah bin Waqid al-Harani)
 
Wallahu a'lam
 

      edit

0 comments:

Post a Comment