Monday, January 18, 2021

Published January 18, 2021 by with 0 comment

Peringatan Kedua


الْمَوْعِظَةُ الثَّانِيَةُ

Peringatan Kedua

 يَقُوْلُ اللهُ تَعَالى:

Allah ta‘ā berfirman:

شَهِدَتْ نَفْسِيْ أَنْ لاَ إِلهَ إلاَّ أَنَا وَحْدِيْ لاَ شَرِيْكَ لِيْ،

“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Aku Sendiri, Tiada sekutu bagi-Ku.

مُحَمَّدٌ عَبْدِيْ وَ رَسُوْلِيْ،

Dan Muhammad adalah hamba dan Rasūl-Ku.

مَنْ لَمْ يَرْضَ بِقَضَائِيْ،

Barangsiapa tidak ridhā dengan qadhā’-Ku,

وَ لَمْ يَصْبِرْ عَلى بَلاَئِيْ،

Tidak bersabar atas segala cobaan-Ku,

وَ لَمْ يَشْكُرْ عَلى نَعْمَائِيْ،

Tidak bersyukur atas segala nikmat-Ku,

وَ لَمْ يَقْنَعْ بِعَطَائِيْ،

Tidak puas (dengan apa adanya) atas segala pemberian-Ku,

فَلْيَعْبُدْ رَبًّا سِوَائِي،

Maka sembahlah tuhan selain-Ku,

وَ مَنْ أَصْبَحَ حَزِيْنًا عَلَى الدُّنْيَا فَكَأَنَّمَا أَصْبَحَ سَاخِطًا عَلَيَّ،

Barangsiapa bersedih hati karena (urusan) dunia, sama saja ia marah kepada-Ku.

وَ مَنِ اشْتَكَى عَلى مُصِيْبَةٍ فَقَدْ شَكَانِيْ،

Barangsiapa mengadukan musibah (yang menimpa dirinya), sungguh ia telah mengadu tentang-Ku.

وَ مَنْ دَخَلَ عَلى غَنِيٍّ فَتَوَاضَعَ لَهُ مِنْ أَجْلِ غِنَائِهِ ذَهَبَ ثُلُثَا دِيْنِهِ،

Barangsiapa menghadap pada orang kaya dengan tawādhu‘ (merendahkan diri) karena kekayaannya, lenyaplah dua pertiga agamanya.

وَ مَنْ لَطَمَ وَجْهَهُ عَلى مَيِّتٍ فَكَأَنَّمَا أَخَذَ رَحْمًا يُقَاتِلُنِيْ بِهِ،

Barangsiapa menampar mukanya atas kematian seseorang, maka ia sama saja dengan mengambil sebuah tombak untuk memerangi-Ku,

وَ مَنْ كَسَرَ عُوْدًا عَلى قَبْرٍ فَكَأَنَّهُ هَدَمَ بَابَ كَعْبَتِيْ بِيَدِهِ،

Barangsiapa mematahkan kayu di atas kubur, maka ia sama saja dengan merobohkan pintu Ka’bah-Ku (dengan tangannya).

وَ مَنْ لَمْ يُبَالِ مِنْ أَيِّ بَابٍ يَأْكُلُ مَا يُبَالِيْ مِنْ أَيِّ بَابٍ يُدْخِلُهُ اللهُ تَعَالى جَهَنَّمَ،

Barangsiapa tidak peduli bagaimana caranya ia mendapatkan makanan, (berarti) ia tidak peduli dari pintu mana Allah akan memasukannya ke dalam neraka Jahanam.

وَ مَنْ لَمْ يَكُنْ فِي الزِّيَادَةِ فِي دِينِهِ فَهُوَ فِي النُّقْصَانِ،

Barangsiapa tidak bertambah tingkat penghayatan keagamaannya, maka ia dalam keadaan berkurang.

وَ مَنْ كَانَ فِي النُّقْصَانِ فَالْمَوْتُ خَيْرٌ لَهُ،

Barangsiapa dalam keadaan berkurang, maka kematian adalah lebih baik baginya.

وَ مَنْ عَمِلَ بِمَا عَلِمَ أَوْرَثَهُ اللهُ تَعَالى عِلْمَ مَا لَمْ يَعْلَمْ،

Barangsiapa mengamalkan ilmu yang sudah ia ketahui, maka Allah akan mewariskan kepadanya ilmu yang belum ia ketahui.

وَ مَنْ أَطَالَ أَمَلَهُ لَمْ يَخْلُصْ عَمَلُهُ،

Dan barangsiapa banyak angan-angannya, maka amal perbuatannya akan menjadi tidak ikhlas.

 

      edit

0 comments:

Post a Comment