Ada dikatakan dalam sebuah ungkapan:
حَرَكَةُ الطَّاعَةِ دَلِيْلُ الْمَعْرِفَةِ، كَمَا أَنَّ حَرَكَةَ الْجِسْمِ دَلِيْلُ الْحَيَاةِ
"Perbuatan seseorang dalam menjalankan ketaatan menunjukkan adanya ma'rifat (didalam dirinya), sebagaimana gerakan badan menunjukkan adanya kehidupan."
وَالْمَعْنَى أَنَّ إِتْيَانَ الْعَبْدِ الطاَّعَةَ لِلَّهِ تَعَالَى عَلَامَةُ عَلَى مَعْرِفَتِهِ لِلَّهِ، فَإِذَا كَثُرَتِ الطَّاعَةُ كَثُرَتِ الْمَعْرِفَةِ، وَإِذَا قَلَّتْ قَلَّتْ، لِأَنَّ الظَّاهِرَ مِرْآةُ الْبَاطِنِ
Ma'rifat adalah mengenal Dzat Allah lebih dekat dengan segala bentuk keagungan, kebesaran, dan kekuasan-Nya. Apabila seseorang berbuat ketaatan kepada Allah, maka hal itu menunjukkan tentang adanya pengetahuan tentang Dzat Alah di dalam dirinya. Dan apabila semakin banyak dalam berbuat ketaatan, maka semakin dalam pula pengetahuannya akan Dzat Allah. Sebaliknya, apabila ia jarang dalam berbuat ketaatan, maka hal itu berarti tidak adanya kema'rifatan di dalam dirinya. Karena perbuatan lair itu merupakan cermin dari sikap batinnya.
0 comments:
Post a Comment