Saturday, March 19, 2022

Published March 19, 2022 by with 0 comment

Jangan Mendahului Puasa Ramadhan Sehari atau Dua Hari

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهْ وَسَلَّمَ: "لاَ تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلاَ يَوْمَيْنِ، إِلاَّ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا، فَلْيَصُمْهُ". مُتَّفَقٌ عَلَيْه

Dari Abu Hurairah ra, beliau berkata: Rasulullah Saw bersabda: "Janganlah kamu mendahului puasa Ramadhan dengan puasa sehari dan jangan pula dengan puasa dua hari, kecuali bagi orang yang biasa melakukan puasa tertentu, maka hendaklah dia melakukan puasanya." (Muttafaq ‘alaih)

Penjelasan:

Nabi Saw melarang melakukan puasa sebelum Ramadhan sebagai langkah berhati-hati, karena ibadah puasa itu berkaitan dengan ru’yah (melihat anak bulan atau hilal). Barangsiapa mendahuluinya dengan berpuasa sehari atau dua hari dengan niat berhati-hati, maka dia melakukan satu perbuatan yang menentang hukum syariat Islam. Akan tetapi dibolehkan berpuasa sebelum Ramadhan bagi orang yang mempunyai kebiasaan berpuasa, kemudian kebiasaannya itu bertepatan dengan hari tersebut. 

Larangan ini bertujuan supaya amalan sunnah tidak bercampur dengan amalan fardhu, di samping agar tidak ditambahkan ke dalam Ramadhan perkara-perkara yang tidak termasuk di dalamnya, seperti yang biasa dikerjakan oleh ahli kitab. Larangan ini menunjukkan hukum haram. Oleh karena itu, diharamkan melakukan puasa dengan niat puasa Ramadhan sebagai langkah berjaga-jaga.

Namun hal ini dikecualikan bagi orang yang mempunyai kebiasaan berpuasa, maka ia boleh melakukan puasa menurut kebiasaannya itu. Misalnya ia biasa melakukan puasa al-dahr (sehari puasa sehari tidak sepanjang tahun) atau biasa melakukan puasa Senin dan Kamis atau puasa yang lainnya, maka ia dibolehkan melakukan puasa pada hari itu demi memelihara kebiasaannya, karena amalan yang paling disukai oleh Allah adalah amal yang dilakukan secara terus menerus. 

Fiqih Hadits

1. Dilarang berpuasa sehari atau dua hari sebelum Ramadhan dengan alasan sebagai langkah berjaga-jaga karena hal itu sama artinya dengan menentang ketetapan syariat Islam dan mencampuradukkan antara hal sunnah dengan fardhu.

2. Anjuran untuk melaksanakan ibadah dan amal kebaikan yang biasa dilakukan oleh seseorang secara berkesinambungan.

3. Boleh melakukan puasa yang biasa dilakukan seseorang, meskipun puasa menurut kebiasaannya itu bertepatan dengan sehari atau dua hari sebelum Ramadhan. 

4. Makruh melakukan puasa sunnah dalam sehari atau dua hari sebelum bulan Ramadhan.

      edit

0 comments:

Post a Comment