Sunday, July 14, 2019

Published July 14, 2019 by with 0 comment

Tidak Semua Bid'ah Itu Dhalalah

Perhatikanlah berbagai uraian tentang bid’ah yang telah disampaikan oleh para ulama terkemuka dari setiap kurun waktu pada beberapa postingan sebelumnya. Mereka adalah para ulama pewaris ilmu-ilmu Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. Mereka adalah orang-orang yang memiliki keluasan ilmu dan pemahaman yang baik tentang syari’at, dan tulisan-tulisan yang mereka tinggalkan telah menjadi rujukan untuk memahami bagaimana Islam ini yang sesungguhnya, sejak dahulu hingga saat ini, bahkan untuk masa-masa yang akan datang. 
 
Dengan keluasan ilmu yang mereka miliki, mereka tidak mengingkari adanya bid’ah hasanah. Mereka tidak menganggap bid’ah dhalalah semua amal kebajikan yang tidak pernah ada pada masa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. Mereka menjadikan al-Qur’an, Sunnah, Atsar dan Ijma’ sebagai tolok ukur untuk menetapkan sesuatu itu sebagai bid’ah dhalalah atau bid’ah hasanah. Segala macam hal baru di dalam agama yang tidak menyelisihi al-Qur’an, Sunnah, Atsar dan Ijma’ mereka masukkan ke dalam bagian bid’ah hasanah. Sedangkan segala hal baru yang menyelisihinya adalah bid’ah dhalalah yang harus dicela, ditentang dan pelakunya harus dijauhi. 
 
Lalu, bagaimana mungkin saat ini ada segelintir orang yang berani mengingkari bid’ah hasanah dan mencela para ulama yang membenarkan keberadaan bid’ah hasanah, sementara mereka bukanlah tergolong al-muhaddits, al-hafizh, al-faqih, dan berbagai gelar lainnya. Para ulama yang mengakui keberadaan bid’ah hasanah adalah orang-orang yang telah menghafal berpuluh ribu, bahkan ratusan ribu hadits lengkap dengan sanad dan  hukum matannya. Sementara mereka yang bisanya hanya mencela itu, bahkan tak memiliki hafalan sepuluh buah hadits pun, lengkap dengan sanad dan hukum matannya. Jika demikian keadaannya, pendapat siapakah yang lebih layak kita ikuti? Yang hafal ratusan ribu hadits atau yang hanya mampu mencela saja? Pikirkanlah!
 
Wallahu a’lam
      edit

0 comments:

Post a Comment