Perbuatan Allah itu ditampakkan kepada Aulia dan Abdal di dalam
pandangan dan pengalaman keruhanian. Ini berada di luar jangkauan akal manusia dan keluar dari
adat kebiasaan. Penampakkan atau pemanifestasian ini ada dua jenis: yang pertama dinamakan “Jalal”
(kebesaran dan keagungan) dan yang kedua dinamakan
“Jamal” (keindahan). Jalal ini menimbulkan kehebatan dan mempengaruhi hati sedemikian
rupa, sehingga tanda-tandanya tampak pada badan kasar. Diceritakan bahwa ketika
Nabi Muhammad
Saw tengah melakukan shalat, terdengarlah oleh orang bunyi seperti air
mendidih dari hati beliau, karena hebatnya dan gentarnya hati beliau ketika menghadap
Allah Swt, ini adalah suatu pengalaman yang beliau rasakan apabila Allah menunjukkan keagungan
dan kebesaran-Nya. Peristiwa seperti ini juga terjadi pada Nabi Ibrahim as dan Khalifah Umar ra.
Pengalaman yang akan dirasakan oleh seorang
hamba apabila Allah memanifestasikan sifat Jamal-Nya adalah hati si hamba itu
akan merasa gembira, tenang, sentosa dan selamat, ia akan mengucapkan kata-kata
yang penuh kasih mesra, dan akan tampak tanda-tanda yang menggembirakan tentang
karunia-karunia yang besar, kedudukan yang tinggi dan kedekatan kepada-Nya yang
kepada-Nya-lah segala perkara mereka itu akan kembali. Inilah karunia-karunia dan
rahmat Allah yang diberikan kepada mereka di dunia ini.
Hati mereka yang cinta kepada-Nya akan dipuaskan oleh-Nya, sehingga mereka akan
merasa senang.
Allah mengasihi dan menyayangi mereka. Nabi pernah bersabda kepada Bilal, “Hai
Bilal, hiburlah hati kami”. Apa yang Nabi maksudkan adalah agar Bilal
mengumandangkan adzan, supaya Nabi memasuki
shalat dengan merasakan manifestasi sifat Jamal Allah itu. Karena itu, Nabi
bersabda, “Dan kesejukan
mataku, telah kurasakan di dalam shalatku.”
0 comments:
Post a Comment